loading...
Direktori Belajar Ilmu -
C. Manfaat Mengikuti PKM
Banyak sekali manfaat yang didapat penulis dalam mengikuti PKM ini, diantaranya adalah :
BAB II
TEMUAN-TEMUAN DALAM PEMBELAJARAN
Pada pertemuan pertama tanggal 17 November 2008 penulis memperhatikan anak bernama Naya tidak mau melakukan gerakan fisik dengan “berjalan jinjit”, anak tersebut hanya berjalan biasa dan sampai di kelas tidur tanpa mau mengikuti kegiatan pembuka. Setelah di tanya ternyata anak tersebut semalaman menunggu adik bayinya yang lagi rewel. Pada saat pelajaran inti “mengurutkan gambar seri” LKS Ayu Kusuma Astuti diludahi oleh Alif Indrawan, akibatnya Ayu tidak mau mengerjakan tugas sampai waktu istirahat.
Pada pertemuan kedua tanggal 18 november 2008 penulis menyaksikan kejadian lucu saat kegiatan fisik” berjalan mundur” Naufal yang baris didepan terjatuh menimpah Wahyu yang berbadan bongsor lalu menimpa Alif yang paling kecil dan seterusnya sampai satu barisan jatuh semua. Pada saat kegiatan inti “menggambar bebas” hanya Syifa, Dita, Naya, Bita, Ayu yang mau melakukan dengan baik, sementara yang lain Alif, Dinda, Elang, Noval, Naufal, Wahyu belum bisa mengekspresikan diri lewat goresan.
Pada pertemuan ketiga tanggal 19 November 2008 saat kegiatan fisik “meloncat diatas kursi” Wahyu terjatuh dari kursi karena berbadan bongsor dia tidak mampu meloncat. Saat kegiatan inti “mencipta bentuk dari kepingan geometri” Elang mengelem kertas diatas LKS sehingga kertasnya menempel menyatu dengan meja.
A. Kelemahan-Kelemahan yang ditemukan
Pada hari pertama tanggal 17 November 2008 bu Iis (teman sejawat penulis) telah bersiap untuk memberikan penilaian, tapi anak-anak belum bisa didiamkan keadaan kelas masih gaduh, penulis berusaha mendiamkan dengan cara berteriak, dengan cepat anak-anak diam tapi merasa ketakutan. Itu adalah salah satu kelemahan penulis bersuara terlalu keras.
Pada hari kedua tanggal 18 November 2008 penulis sudah didepan kelas untuk melakukan kegiatan pembuka namun ananda Dinda mempunyai jam baru yang sedang dipamerkan pada teman- temannya yang membuat konsentrasi temannya terpecah melihat jam baru Dinda, penulis malakukan tindakan mengancam akan mengambil jam tangan Dinda apabila tidak disimpan, penulis merasa bahwa tindakan itu tidak benar karena merampas hak orang lain.
Pada pertemuan dengan supervisor penulis menyampaikan dengan media yang kecil sehingga tidak terlihat oleh teman yang duduk paling belakang.
Kelemahan penulis antara lain :
a. Suara terlalu keras sehingga anak merasa takut.
b. Waktu yang di gunakan melebihi target(terlalu lama).
c. Media pembelajaran kurang besar dan berwarna sehingga anak saat melihat pada maju kedepan papan tulis karena kurang jelas.
B. Penyebab Kelemahan-Kelemahan Tersebut
a. Suara keras karena penulis memang pada dasarnya mempunyai suara cukup keras jadi jika sedang marah terlihat garang.
b. Waktu yang digunakan melebihi target, karena saat kegiatan inti penulis sering menerangkan materi satu persatu ke anak tidak secara klasikal karena yang dihadapi adalah anak kelompok A.
c. Media tidak berwarna dan kurang besar, memang di akui penulis kurang kreatif dalam hal media yang dipakai.
C. Kelebihan-Kelebihan yang di Temukan
Disamping kelemahan-kelemahan yang ada, penulis juga mempunyai kelebihan-kelebihan dalam praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak, yang juga menambah nilai poin pada saat mengajar. Kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya adalah :
1. Memahami program kegiatan belajar Taman Kanak-Kanak seperti memahami tujuan pendidikan, cara mengajar, cara menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana dan cara mengevaluasi perkembangan anak.
2. Penguasaan materi dengan baik, sehingga semua kegiatan pembelajaran dari pembuka sampai penutup saling terkait tidak keluar dari tema.
3. Pendekatan dan komunikasi dengan anak dapat terjalin dengan baik dan lancar sehingga kegiatan di kelas dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dan terkendali.
D. Penyebab Kelebihan-Kelebihan Tersebut
1. Sebelum mengajar penulis berusaha untuk memahami dan mengerti bahwa yang kita hadapi adalah anak-anak yang mempunyai karakter unik, penjelajah, berkembang melalui tahapan, dan aktif.
Setelah mengetahui karakter anak penulis baru memahami bagaimana cara memberikan pengajaran kepada anak didik yang dipandang pas dan cocok untuk diberikan, media apa saja yang akan dipakai serta bagaimana cara mengevaluasi.
2. Dalam penguasaan materi langkah awal yang dilakukan adalah :
Materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan tema yang ada dan mengacu pada indikator pada kurikulum TK.
kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakter anak.
Kegiatan pembelajaran disusun dalam kegiatan mingguan (SKM) dan kegiatan harian (SKH).
3. Pendekatan dan komunikasi harus terjalin dengan baik dan lancar :
Agar anak dapat mengungkapkan apa yang dirasa.
Dengan pendekatan dan komunikasi yang baik dari seorang guru akan membantu anak mengembangkan potensi yang di milikinya.
E. Hal-Hal Unik yang Terjadi
Pada saat penulis melaksanakan praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak, banyak hal unik yang terjadi seperti :
1. Hal hal unik yang positif meliputi :
Ananda Alif Indrawan menebalkan gambar tukang sapu ditambah dengan titik air mata karena menurutnya waktu itu dia sedang sakit jadi tukang sapupun ikut sedih.
Ananda Rivera Noval Bramantio selalu menceritakan pengalamannya saat libur dengan kalimat yang lancar.
Ananda Rosmadita Nurjanah selalu mengekspresikan diri melalui coretan gambar, karena dia termasuk anak pendiam dan jarang bicara.
Ananda Dinda Nurdila Wijayanti mempunyai kemampuan menghafal doa harian dan menyanyi dengan suara kencang.
Dengan melihat keunikan-keunikan anak didik, penulis menyimpulkan bahwa anak mempunyai kemampuan, pribadi unik yang berbeda-beda menurut tarap perkembangan masing masing anak.
2. Hal-hal unik yang negative terjadi seperti :
Ananda Elang selalu menolak setiap hendak memasuki kelas sehingga harus selalu dibujuk.
Ananda Syifa Fauzi Andini jika berdampingan dengan Wahyu selalu hendak memukul.
Ananda Naufal Hanif Arsya selalu tidak bisa diam dan mengganggu temannya.
Semua hal-hal unik yang negative diatas Alhamdulillah dapat diatasi dengan baik oleh penulis, karena penulis mempunyai prinsip bahwa tantangan dan halangan adalah guru yang terbaik dalam pengalaman mengajar di TK.
BAB III
KESIMPULAN
Selama melaksanakan praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak AL Ikhlas dan praktek mengajar didepan supervisor, penulis mengambil kesimpulan secara umum, diantaranya pada pertemuan ke satu penulis mendapat masukan dari bu Iis (teman sejawat penulis) yang menurut penulis sangat berarti bahwa mengahadapi anak tidak harus dengan perintah, melainkan dapat dilakukan dengan kalimat minta tolong agar anak merasa dibutuhkan. Pada pertemuan kedua penulis mendapat masukan dari bu Dedeh (teman sejawat penulis) bahwa mengalihkan perhatian anak lebih baik dari pada mengancam anak, pada pertemuan dengan supervisor penulis mendapatkan banyak masukan diantaranya : penggunaan media harus lebih besar dari LKS, media harus diwarnai agar anak dapat terfokus ke media, menyampaikan kegiatan pembuka kedalam kegiatan inti tidak perlu dilakukan dengan terburu-buru.
Demikianlah kesimpulan secara umum yang dapat diambil dari praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak Al Ikhlas dan praktek mengajar di depan supervisor. Banyak hal yang didapat selama penulis melakukan praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak Al Ikhlas baik dari segi metode, cara penyampaian dan bahasa yang digunakan. Penulis menyadari laporan ini masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari penyusunannya, sehingga laporan ini belum menjadi sempurna sesuai harapan yang dikehendaki. Harapan penulis kiranya laporan ini dapat diterima.
PUSTAKA
1. Buku panduan mata kuliah pemantapan kemampuan mengajar (PKM), program DII PGTK.
Oleh : Tim PKM PGTK
Penerbit Universitas Terbuka.
2. Buku Pengembangan Anak Usia Taman Kanak Kanak.
Oleh : Agus F Tangyong, Fawzia Aswin Hadis, F. Pangemanan, Soemiarti Patmonodewo, Anggani Sudono, Etty Sisdiana Vijaya, Syarifah Akrab, M Muslim.
3. Buku Materi Pokok “Metode Pengembangan Bahasa”.
Oleh : Nurbiana Dhieni dkk
Pusat Penerbitan Uiversitas Terbuka
4. Buku Materi Pokok Motode “Media dan Sumber Belajar Taman Kanak-Kanak”.
Oleh : Badru zaman, Asep Hery Hernawan dan Cucu Eliyawati
Pusat Penerbitan Uiversitas Terbuka
5. Buku Materi Pokok Motode “Strategi Pembelajaran Taman Kanak-Kanak”.
Oleh : Masitoh dkk
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Laporan PKM 2504 oleh JULKIFLY FAICO SIAHAA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pendidikan khususnya guru terus menjadi perhatian pemerintah.
Peningkatan kualifikasi pendidikan guru Taman Kanak-Kanak (TK) diharapkan mampu meningkatkan kemampuan profesional guru TK. Hal ini sangat penting, mengingat profesi guru TK merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan.
Mengajar di TK bukanlah sekedar kegiatan rutin mekanis. Dalam mengajar terkandung kemampuan menganalisis kebutuhan anak, mengambil keputusan apa yang dilakukan, merancang pembelajaran yang efektif dan efisien, mengaktifkan anak melalui motivasi ekstrinsik dan instinsik, mengevaluasi hasil belajar serta merevisi pembelajaran berikutnya agar lebih efektif dan dapat meningkatkan prestasi belajar anak.
Dengan demikian, mengajar merupakan kegiatan manajerial yang harus dapat dilakukan secara profesional. Mengajar menentukan masa depan anak, sebab apa yang mereka terima dalam pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku mereka dalam kehidupan selanjutnya. Dengan kata lain, apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran berdampak dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu guru harus dapat mempertanggung jawabkan keputusannya secara moral, ilmiah dan profesional dalam memberikan layanan pendidikan. Guru TK yang paling ideal adalah seorang professional yang terdidik dan terlatih baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.
Dalam rangka meningkatkan professional seorang guru, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Undang-Undang antara lain: Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mempersyaratkan guru harus memiliki Diploma 4 (empat) atau sarjana (SI) dan sertifikat pendidik; dan Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 54/MPN/LP/2006 pada butir 4 bahwa guru yang akan meningkatkan kualifikasinya diarahkan untuk mengambil program Diploma 4 atau strata 1 (satu) dari perguruan tinggi terakreditasi dan program studi yang sesuai dengan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diasuh oleh guru-guru. Bagi guru SD diarahkan untuk mengambil kualifikasi S-1 PGSD dan untuk guru TK S-1 PAUD/psikologi.
Atas dasar itulah maka program DII PGTK UT UPBJJ Jakarta, memandang penting disediakannya mata kuliah “Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)” yang sekarang ini sedang diikuti oleh penulis. Dan Penulisan laporan ini juga merupakan tugas dari mata kuliah tersebut dan juga persyaratan untuk mengikuti ujian akhir semester di Program DII PGTK UT UPBJJ Jakarta.
Laporan ini disusun berdasarkan catatan kegiatan yang dibuat penulis pada saat Praktek Mengajar di Taman Kanak-Kanak yang ditunjuk.
B. Tujuan Mengikuti PKM
Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dilakukan agar penulis memiliki kemampuan dalam :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pendidikan khususnya guru terus menjadi perhatian pemerintah.
Peningkatan kualifikasi pendidikan guru Taman Kanak-Kanak (TK) diharapkan mampu meningkatkan kemampuan profesional guru TK. Hal ini sangat penting, mengingat profesi guru TK merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan.
Mengajar di TK bukanlah sekedar kegiatan rutin mekanis. Dalam mengajar terkandung kemampuan menganalisis kebutuhan anak, mengambil keputusan apa yang dilakukan, merancang pembelajaran yang efektif dan efisien, mengaktifkan anak melalui motivasi ekstrinsik dan instinsik, mengevaluasi hasil belajar serta merevisi pembelajaran berikutnya agar lebih efektif dan dapat meningkatkan prestasi belajar anak.
Dengan demikian, mengajar merupakan kegiatan manajerial yang harus dapat dilakukan secara profesional. Mengajar menentukan masa depan anak, sebab apa yang mereka terima dalam pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku mereka dalam kehidupan selanjutnya. Dengan kata lain, apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran berdampak dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu guru harus dapat mempertanggung jawabkan keputusannya secara moral, ilmiah dan profesional dalam memberikan layanan pendidikan. Guru TK yang paling ideal adalah seorang professional yang terdidik dan terlatih baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.
Dalam rangka meningkatkan professional seorang guru, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Undang-Undang antara lain: Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mempersyaratkan guru harus memiliki Diploma 4 (empat) atau sarjana (SI) dan sertifikat pendidik; dan Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 54/MPN/LP/2006 pada butir 4 bahwa guru yang akan meningkatkan kualifikasinya diarahkan untuk mengambil program Diploma 4 atau strata 1 (satu) dari perguruan tinggi terakreditasi dan program studi yang sesuai dengan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diasuh oleh guru-guru. Bagi guru SD diarahkan untuk mengambil kualifikasi S-1 PGSD dan untuk guru TK S-1 PAUD/psikologi.
Atas dasar itulah maka program DII PGTK UT UPBJJ Jakarta, memandang penting disediakannya mata kuliah “Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)” yang sekarang ini sedang diikuti oleh penulis. Dan Penulisan laporan ini juga merupakan tugas dari mata kuliah tersebut dan juga persyaratan untuk mengikuti ujian akhir semester di Program DII PGTK UT UPBJJ Jakarta.
Laporan ini disusun berdasarkan catatan kegiatan yang dibuat penulis pada saat Praktek Mengajar di Taman Kanak-Kanak yang ditunjuk.
B. Tujuan Mengikuti PKM
Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dilakukan agar penulis memiliki kemampuan dalam :
- Mempersiapkan pembelajaran, termasuk mengenali karakteristik dan kebutuhan belajar anak didik.
- Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan keilmuan pendidikan anak usia dini dengan tepat.
- Melakukan pembelajaran secara efektif dengan mengacu pada pembelajaran yang telah dibuat.
- Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam mengajar.
- Memperbaiki tindak penyelenggaraan pembelajaran berikutnya dengan memperhatikan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
- Mempertanggung jawabkan keputusan dan tindak pembelajaran yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan Pendidikan Anak Usia Dini.
C. Manfaat Mengikuti PKM
Banyak sekali manfaat yang didapat penulis dalam mengikuti PKM ini, diantaranya adalah :
- Memiliki pengalaman belajar dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan pengalaman dalam tindak mengajar yang dilakukan.
- Mempunyai kemampuan untuk menilai kelebihan dan kelemahan diri sendiri dalam merancang dan melakukan pembelajaran, serta melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kelemahan / kekurangan tersebut.
- Dapat mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertangung jawabkan.
- Dapat memahami peran guru yang ideal belum tentu dapat dipenuhi oleh seorang guru TK. Namun, yang penting adalah usaha kearah itu. yang riil adalah usaha guru memberi kesempatan pada anak menjelajahi lingkungan tersebut untuk menemukan “diri” mereka sendiri, memberi kesempatan mencoba, dan mengembangkan daya cipta. Yang dimaksud dengan “diri” adalah kompleksitas kesadaran kemampuan (kekuatan atau kelemahan) serta sikap dan persepsi.
BAB II
TEMUAN-TEMUAN DALAM PEMBELAJARAN
Pada pertemuan pertama tanggal 17 November 2008 penulis memperhatikan anak bernama Naya tidak mau melakukan gerakan fisik dengan “berjalan jinjit”, anak tersebut hanya berjalan biasa dan sampai di kelas tidur tanpa mau mengikuti kegiatan pembuka. Setelah di tanya ternyata anak tersebut semalaman menunggu adik bayinya yang lagi rewel. Pada saat pelajaran inti “mengurutkan gambar seri” LKS Ayu Kusuma Astuti diludahi oleh Alif Indrawan, akibatnya Ayu tidak mau mengerjakan tugas sampai waktu istirahat.
Pada pertemuan kedua tanggal 18 november 2008 penulis menyaksikan kejadian lucu saat kegiatan fisik” berjalan mundur” Naufal yang baris didepan terjatuh menimpah Wahyu yang berbadan bongsor lalu menimpa Alif yang paling kecil dan seterusnya sampai satu barisan jatuh semua. Pada saat kegiatan inti “menggambar bebas” hanya Syifa, Dita, Naya, Bita, Ayu yang mau melakukan dengan baik, sementara yang lain Alif, Dinda, Elang, Noval, Naufal, Wahyu belum bisa mengekspresikan diri lewat goresan.
Pada pertemuan ketiga tanggal 19 November 2008 saat kegiatan fisik “meloncat diatas kursi” Wahyu terjatuh dari kursi karena berbadan bongsor dia tidak mampu meloncat. Saat kegiatan inti “mencipta bentuk dari kepingan geometri” Elang mengelem kertas diatas LKS sehingga kertasnya menempel menyatu dengan meja.
A. Kelemahan-Kelemahan yang ditemukan
Pada hari pertama tanggal 17 November 2008 bu Iis (teman sejawat penulis) telah bersiap untuk memberikan penilaian, tapi anak-anak belum bisa didiamkan keadaan kelas masih gaduh, penulis berusaha mendiamkan dengan cara berteriak, dengan cepat anak-anak diam tapi merasa ketakutan. Itu adalah salah satu kelemahan penulis bersuara terlalu keras.
Pada hari kedua tanggal 18 November 2008 penulis sudah didepan kelas untuk melakukan kegiatan pembuka namun ananda Dinda mempunyai jam baru yang sedang dipamerkan pada teman- temannya yang membuat konsentrasi temannya terpecah melihat jam baru Dinda, penulis malakukan tindakan mengancam akan mengambil jam tangan Dinda apabila tidak disimpan, penulis merasa bahwa tindakan itu tidak benar karena merampas hak orang lain.
Pada pertemuan dengan supervisor penulis menyampaikan dengan media yang kecil sehingga tidak terlihat oleh teman yang duduk paling belakang.
Kelemahan penulis antara lain :
a. Suara terlalu keras sehingga anak merasa takut.
b. Waktu yang di gunakan melebihi target(terlalu lama).
c. Media pembelajaran kurang besar dan berwarna sehingga anak saat melihat pada maju kedepan papan tulis karena kurang jelas.
B. Penyebab Kelemahan-Kelemahan Tersebut
a. Suara keras karena penulis memang pada dasarnya mempunyai suara cukup keras jadi jika sedang marah terlihat garang.
b. Waktu yang digunakan melebihi target, karena saat kegiatan inti penulis sering menerangkan materi satu persatu ke anak tidak secara klasikal karena yang dihadapi adalah anak kelompok A.
c. Media tidak berwarna dan kurang besar, memang di akui penulis kurang kreatif dalam hal media yang dipakai.
C. Kelebihan-Kelebihan yang di Temukan
Disamping kelemahan-kelemahan yang ada, penulis juga mempunyai kelebihan-kelebihan dalam praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak, yang juga menambah nilai poin pada saat mengajar. Kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya adalah :
1. Memahami program kegiatan belajar Taman Kanak-Kanak seperti memahami tujuan pendidikan, cara mengajar, cara menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana dan cara mengevaluasi perkembangan anak.
2. Penguasaan materi dengan baik, sehingga semua kegiatan pembelajaran dari pembuka sampai penutup saling terkait tidak keluar dari tema.
3. Pendekatan dan komunikasi dengan anak dapat terjalin dengan baik dan lancar sehingga kegiatan di kelas dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dan terkendali.
D. Penyebab Kelebihan-Kelebihan Tersebut
1. Sebelum mengajar penulis berusaha untuk memahami dan mengerti bahwa yang kita hadapi adalah anak-anak yang mempunyai karakter unik, penjelajah, berkembang melalui tahapan, dan aktif.
Setelah mengetahui karakter anak penulis baru memahami bagaimana cara memberikan pengajaran kepada anak didik yang dipandang pas dan cocok untuk diberikan, media apa saja yang akan dipakai serta bagaimana cara mengevaluasi.
2. Dalam penguasaan materi langkah awal yang dilakukan adalah :
Materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan tema yang ada dan mengacu pada indikator pada kurikulum TK.
kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakter anak.
Kegiatan pembelajaran disusun dalam kegiatan mingguan (SKM) dan kegiatan harian (SKH).
3. Pendekatan dan komunikasi harus terjalin dengan baik dan lancar :
Agar anak dapat mengungkapkan apa yang dirasa.
Dengan pendekatan dan komunikasi yang baik dari seorang guru akan membantu anak mengembangkan potensi yang di milikinya.
E. Hal-Hal Unik yang Terjadi
Pada saat penulis melaksanakan praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak, banyak hal unik yang terjadi seperti :
1. Hal hal unik yang positif meliputi :
Ananda Alif Indrawan menebalkan gambar tukang sapu ditambah dengan titik air mata karena menurutnya waktu itu dia sedang sakit jadi tukang sapupun ikut sedih.
Ananda Rivera Noval Bramantio selalu menceritakan pengalamannya saat libur dengan kalimat yang lancar.
Ananda Rosmadita Nurjanah selalu mengekspresikan diri melalui coretan gambar, karena dia termasuk anak pendiam dan jarang bicara.
Ananda Dinda Nurdila Wijayanti mempunyai kemampuan menghafal doa harian dan menyanyi dengan suara kencang.
Dengan melihat keunikan-keunikan anak didik, penulis menyimpulkan bahwa anak mempunyai kemampuan, pribadi unik yang berbeda-beda menurut tarap perkembangan masing masing anak.
2. Hal-hal unik yang negative terjadi seperti :
Ananda Elang selalu menolak setiap hendak memasuki kelas sehingga harus selalu dibujuk.
Ananda Syifa Fauzi Andini jika berdampingan dengan Wahyu selalu hendak memukul.
Ananda Naufal Hanif Arsya selalu tidak bisa diam dan mengganggu temannya.
Semua hal-hal unik yang negative diatas Alhamdulillah dapat diatasi dengan baik oleh penulis, karena penulis mempunyai prinsip bahwa tantangan dan halangan adalah guru yang terbaik dalam pengalaman mengajar di TK.
BAB III
KESIMPULAN
Selama melaksanakan praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak AL Ikhlas dan praktek mengajar didepan supervisor, penulis mengambil kesimpulan secara umum, diantaranya pada pertemuan ke satu penulis mendapat masukan dari bu Iis (teman sejawat penulis) yang menurut penulis sangat berarti bahwa mengahadapi anak tidak harus dengan perintah, melainkan dapat dilakukan dengan kalimat minta tolong agar anak merasa dibutuhkan. Pada pertemuan kedua penulis mendapat masukan dari bu Dedeh (teman sejawat penulis) bahwa mengalihkan perhatian anak lebih baik dari pada mengancam anak, pada pertemuan dengan supervisor penulis mendapatkan banyak masukan diantaranya : penggunaan media harus lebih besar dari LKS, media harus diwarnai agar anak dapat terfokus ke media, menyampaikan kegiatan pembuka kedalam kegiatan inti tidak perlu dilakukan dengan terburu-buru.
Demikianlah kesimpulan secara umum yang dapat diambil dari praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak Al Ikhlas dan praktek mengajar di depan supervisor. Banyak hal yang didapat selama penulis melakukan praktek mengajar di Taman Kanak-Kanak Al Ikhlas baik dari segi metode, cara penyampaian dan bahasa yang digunakan. Penulis menyadari laporan ini masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari penyusunannya, sehingga laporan ini belum menjadi sempurna sesuai harapan yang dikehendaki. Harapan penulis kiranya laporan ini dapat diterima.
PUSTAKA
1. Buku panduan mata kuliah pemantapan kemampuan mengajar (PKM), program DII PGTK.
Oleh : Tim PKM PGTK
Penerbit Universitas Terbuka.
2. Buku Pengembangan Anak Usia Taman Kanak Kanak.
Oleh : Agus F Tangyong, Fawzia Aswin Hadis, F. Pangemanan, Soemiarti Patmonodewo, Anggani Sudono, Etty Sisdiana Vijaya, Syarifah Akrab, M Muslim.
3. Buku Materi Pokok “Metode Pengembangan Bahasa”.
Oleh : Nurbiana Dhieni dkk
Pusat Penerbitan Uiversitas Terbuka
4. Buku Materi Pokok Motode “Media dan Sumber Belajar Taman Kanak-Kanak”.
Oleh : Badru zaman, Asep Hery Hernawan dan Cucu Eliyawati
Pusat Penerbitan Uiversitas Terbuka
5. Buku Materi Pokok Motode “Strategi Pembelajaran Taman Kanak-Kanak”.
Oleh : Masitoh dkk
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Reaksi
Kamu harus login untuk memposting komentar. Saya belum mempunyai account, daftar sekarang!