loading...
Direktori Belajar Ilmu - Wish...
Walaupun wish umumnya terkait dengan harapan, namun wish sebenarnya lebih banyak digunakan untuk menunjukkan penyesalan. Contoh:
- I wish I had a better job. (Pada kalimat ini pembicara tidak memiliki pekerjaan yang dia inginkan sekarang)
- I wish my kids could have a better education.
Wish digunakan dengan situasi yang tidak ril, jadi seperti semua situasi yang tidak ril dalam bahasa Inggris kalimat menggunakan bentuk waktu yang mundur satu tensis ke masa lampau. Jika kalimat menggunakan present tense, maka kita menggunakan wish dengan Past tense. Contoh:
- I want more time now => I wish I had more time.
- It’s too hot now => I wish it wasn’t so hot.
Dan jika kalimat menggunakan past tense, kita memakai wish dengan past perfect tense. Contoh:
- I wanted more time => I wish I had had more time.
- It’s too hot now => I wish it hadn’t been so hot.
## Wish…would
Wish…would digunakan untuk mengungkapkan keluhan tentang situasi sekarang. Contoh:
- I wish he would speak louder.
- Don’t you wish countries could stop fighting?
- I wish it would stop raining.
Wish…would hanya digunakan untuk tindakan-tindakan, tidak untuk keadaan atau situasi. Contoh:
- I wish I would be at home. – Tidak benar.
- I wish I was at home / I wish I were at home. Benar
Subjunctive (bentuk pengandaian)
Subjunctive sekarang ini tidak lagi banyak digunakan dalam frase bahasa Inggris. Dalam subjunctive, dengan if dan wish, kita bisa menggunakan were bersama dengan I/he/she/it. Bentuk ini khususnya umum dengan pronoun “I”. Contoh:
- I wish I was a rich man. OK
- I wish I were a rich man. OK
- If I was a rich man… OK
- If I were a rich man… OK
Seperti dengan kebanyakan bahasa Inggris klasik, bentuk ini sebagian besar ditemukan dalam bahasa Inggris British.
Walaupun wish umumnya terkait dengan harapan, namun wish sebenarnya lebih banyak digunakan untuk menunjukkan penyesalan. Contoh:
- I wish I had a better job. (Pada kalimat ini pembicara tidak memiliki pekerjaan yang dia inginkan sekarang)
- I wish my kids could have a better education.
Wish digunakan dengan situasi yang tidak ril, jadi seperti semua situasi yang tidak ril dalam bahasa Inggris kalimat menggunakan bentuk waktu yang mundur satu tensis ke masa lampau. Jika kalimat menggunakan present tense, maka kita menggunakan wish dengan Past tense. Contoh:
- I want more time now => I wish I had more time.
- It’s too hot now => I wish it wasn’t so hot.
Dan jika kalimat menggunakan past tense, kita memakai wish dengan past perfect tense. Contoh:
- I wanted more time => I wish I had had more time.
- It’s too hot now => I wish it hadn’t been so hot.
## Wish…would
Wish…would digunakan untuk mengungkapkan keluhan tentang situasi sekarang. Contoh:
- I wish he would speak louder.
- Don’t you wish countries could stop fighting?
- I wish it would stop raining.
Wish…would hanya digunakan untuk tindakan-tindakan, tidak untuk keadaan atau situasi. Contoh:
- I wish I would be at home. – Tidak benar.
- I wish I was at home / I wish I were at home. Benar
Subjunctive (bentuk pengandaian)
Subjunctive sekarang ini tidak lagi banyak digunakan dalam frase bahasa Inggris. Dalam subjunctive, dengan if dan wish, kita bisa menggunakan were bersama dengan I/he/she/it. Bentuk ini khususnya umum dengan pronoun “I”. Contoh:
- I wish I was a rich man. OK
- I wish I were a rich man. OK
- If I was a rich man… OK
- If I were a rich man… OK
Seperti dengan kebanyakan bahasa Inggris klasik, bentuk ini sebagian besar ditemukan dalam bahasa Inggris British.
Tidak ada komentar: learn english "wish"
Posting Komentar